Aku, sedang tak berkawan, semuanya sibuk sendiri dengan kuliah mereka, dan masing-masing urusan mereka. Sedangkan lainnya adalah lelaki, tapi aku sedang berusaha untuk menjaga jarak dengan teman lelaki.
Aku bingung, aku harus kemana saat aku ingin menumpahkan segala yang ingin aku tumpahkan, aku merasa kepalaku penat dan penuh. Kakak yang biasanya bisa jadi teman, sedang sibuk KKN, sedangkan adikku cewe yang biasanya juga bisa jadi teman sudah sibuk sama sekolah dan teman-temannya.
Kadang hanya dengan berjalan-jalan dengan motor, aku bisa menumpahkan segala yang ingin aku tumpahkan, aku bisa lebih berpikir dan kemudian semuanya kembali normal. Tapi motor pun sedang tak ada, dia juga sedang sibuk dipake adik dan kakakku. Huf,,, poor me...
Ini bermula ketika hari sabtu kemarin, saatnya aku melepas penat setelah seminggu kerja. Aku kira akan ada seseorang yang akan menghampiri dan mengajakku entah kemana, tapi dari sore aku menunggu, dia tak kunjung datang, dan hanya sempat kirim sms sekali dan tak ada respon lagi. Aku kira dia bakal datang, tapi ternyata sampai malam aku tunggu, dia tidak juga datang. Akhirnya aku memutuskan pergi ke warnet dekat rumah, sambil menunggu-nunggu pesan dari seseorang itu, setelah lama akhirnya muncul juga pesan dari dia. Ternyata orang yang ditunggu-tunggu itu sedang asik sama teman-temannya yang lain, tanpa kabar. Aku merasa dilupakan. hehhe, Entah kenapa aku merasa sangat sedih... Pulang dari warnet, aku cuman ingin menangis, tapi tak ada tempat untuk menangis. Serasa sesak dadaku. Aku menangis dalam mimpi dan berkali-kali terbangun karena mimpi buruk.
Akhirnya minggu pagi pun datang, keinginanku untuk pergi sejenak pun terhalang karena motor dipakai bapak ke Munthilan. Sabar.... Aku saat itu seperti orang linglung, aku berjalan kesana kemari, memutari pasar dekat rumah, setelah puas kembali lagi ke warung ibuku di dekat masjid mataram. Kemudian aku mencari-cari adikku, ternyata dia sedang bermain bersama teman-temannya. Huf, aku merasa sangat kesepian. Sampai sore, aku menunggu-nunggu bapakku pulang, menyibukkan diri, membantu ibu di warung. Akhirnya saat maghrib menjelang, aku mendengar bapak pulang. Aku pikir, alhamdulillah....motor sudah datang. Tapi saat memikirkan itu, ada sms dari seseorang yang memang selalu kutunggu, dia mengajakku bermain ke kontrakan temen, yah, dari situ aku sudah senang, dan aku mengurungkan niatku untuk jalan-jalan sendiri. Setelah lama ditunggu, akhirnya jam setengah8 ada pesan lagi dari dia, dan mengajakku untuk di warung saja, huf, aku mulai merasa emosi lagi, karena aku merasa saat itu aku sangat butuh menghilangkan penatku dengan menangis atau bercerita hanya denganmu.
Yah, dia tiba-tiba sudah ada di warung, entah kenapa aku merasa marah. Sampai dia merasa kesal juga meladeni aku yang kekanak-kanakan ini, dia memutuskan untuk pulang saja, tapi tidak kubiarkan pergi, karena aku pengen dia tahu kalo ada masalah. Akhirnya aku mengajaknya keluar sebentar agar aku bisa menangis, karena di warung adalah hal yang tidak mungkin untuk menangis, karena ada ibuku.
Akhirnya kita berputar-putar kotagede, sedikit lega, aku bisa menangis, dan sedikit bercerita. Setelah itu kami pulang kembali ke warung meskipun masih ada yang mengganjal. Sampai di warung aku bersikap seperti tidak ada apa-apa saja. Setelah hampir 2 jam, akhirnya dia memutuskan pulang karena warung saat itu mulai rame. yah, sudahlah, tak apa.
Aku pun juga pulang ke rumah bersama adikku, sampai di rumah, aku berpikir lagi tentang semuanya, aku gak boleh emosi kayak gini, dan berusaha untuk menyingkirkan kemarahan-kemarahanku, dan aku mengambil sesuatu hal, yaitu, aku hanya butuh untuk cepat-cepat kembali bisa kuliah, agar aku bisa bergabung dan bercerita dengan teman-temanku lagi, agar aku punya kesibukan lain selain memikirkan aa'. Aku tak bisa selalu bergantung pada aa' terus, karena dia juga memiliki kehidupan sendiri. Setelah cape memikirkan semua itu, aku pun tidur, dan dalam tidur aku tetap cape, karena otakku terus berpikir, dan hasilnya berkali-kali aku terbangun karena aku terus gelisah.
Teman-teman, aku sangat butuh kalian.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar